JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemilik Lion Group yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Rusdi Kirana mengajukan somasi kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan langsung direspon oleh Kementerian Perhubungan.
Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi M Djuraid berusaha mendinginkan suasana dan menjelaskan akar persoalan.
"Pak Jonan tidak pernah mengatakan Rusdi Kirana mau menutup Bandara Budiarto, dan kedua pernyataan Menhub tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun, termasuk Pak Rusdi Kirana," ujar Hadi di Kantor Kementerian, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Polemik antara Jonan dan Rusdi Kirana dipicu pernyataan Jonan di Bali yang dimuat disalah satu media.
Dalam berita tersebut, Jonan mengatakan tak mau menutup Bandara Budiarto yang selama ini dimanfaatkan untuk latihan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug demi membangun bandara baru di Lebak, Banten usulan Lion Group.
Menurut Jonan, jika Rusdi Kirana menjadi Menhub suatu saat nanti, dan ingin menutup Bandara Budiarto, maka hal itu bisa saja dilakukan.
Tapi Jonan menegaskan tak akan menutup bandara tersebut selama ia menjadi sebagai menteri.
Hadi menjelaskan, setidaknya ada beberapa poin penting yang dimaksud Jonan saat memberikan pernyataan di Bali akhir pekan lalu itu.
Pertama ucap dia, Menhub mengatakan menolak usulan Lion Group untuk membangun Bandara Internasional di Lebak.
Alasanya, karena dalam proposal pembangunan bandara yang diajukan Lion Grup dan mitranya yakni MRIS, ruang udara bandara Lebak akan mengurangi secara signfikan ruang udara Bandara Budiarto yang merupakan pusat latihan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.