Perusahaan yang berbasis di Bandung ini memakai merek Mgo untuk moda transportasi kelas premium dan Sararea di kelas standar.
"Kami melakukan pergantian merek secara bertahap sejak April 2015," ujar Direktur Citra Maharlika Nusantara Corpora, Jofial Mecca Alwis, kepada Kontan, Senin (16/11).
Sejak satu bulan terakhir, perusahaan ini mulai mengganti merek Cipaganti yang terpasang di armada. Jofial mengklaim, selama masa pergantian merek, tidak mempengaruhi jumlah penumpang. Soalnya, CPGT sudah menyampaikan informasi pergantian merek terlebih dahulu kepada para pelanggan.
Bila melihat data, sampai September 2015, Citra Maharlika sudah mengangkut 1,11 juta penumpang dari total armada 766 unit. Hasil ini masih jauh dari hasil perolehan penumpang sepanjang 2014, yakni 2,05 juta penumpang.
Tetapi, manajemen perusahaan ini mengatakan bahwa penurunan jumlah penumpang bukan lantaran pergantian merek.
Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Budi Kaliwono menegaskan, penyebabnya adalah kondisi makro ekonomi domestik yang lesu.
"Ini pengaruh daya beli. Ekonomi berubah. Transportasi Jakarta-Bandung juga berubah," klaim dia.
Karena itu, Citra Maharlika untuk tahun ini tidak muluk-muluk mematok target. Sampai akhir tahun ini, perusahaan transportasi ini menargetkan jumlah penumpang shuttle dan travel bisa mencapai 1,6 juta penumpang.
Untuk bisa mencapai target tersebut, perusahaan ini bakal mengevaluasi rute. Selain itu, ada opsi penambahan armada. Rencana lainnya adalah menambah jumlah outlet dan perjalanan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.