Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kuartal III-2015, Utang Luar Negeri RI Turun 2,1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 18/11/2015, 17:51 WIB
|
EditorBambang Priyo Jatmiko
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) pada akhir kuartal III-2015 tercatat sebesar 302,4 miliar dollar AS.

Posisi ULN ini turun 2,1 miliar dollar AS dibandingkan posisi akhir kuartal II-2015 yang tercatat sebesar 304,5 miliar dollar AS.

"Penurunan tersebut disebabkan penurunan posisi ULN baik sektor swasta maupun sektor publik. Posisi ULN sektor swasta turun 1,7 miliar dollar AS terutama disebabkan turunnya ULN Bank. Sementara itu, posisi ULN sektor publik turun 0,4 miliar dollar AS, terutama disebabkan oleh turunnya ULN Pemerintah," tulis BI dalam keterangan resmi, Rabu (18/11/2015).

Dengan penurunan tersebut, porsi ULN sektor swasta tercatat 55,6 persen atau 168,2 miliar dollar AS lebih besar dari pangsa ULN sektor publik sebesar 44,4 persen atau 134,2 miliar dollar AS.

Selain itu, pertumbuhan ULN Indonesia pada kuartal III-2015 juga melambat dibandingkan kuartal II-2015 dari 6,2 persen (yoy) menjadi 2,7 persen (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia pada akhir kuartal III 2015 didominasi ULN berjangka panjang yang mencapai 85,5 persen dari total ULN.

ULN berjangka panjang tersebut sebagian besar berasal dari ULN sektor publik, yakni 50,8 persen dari total ULN jangka panjang, sementara ULN berjangka pendek didominasi oleh ULN sektor swasta, yakni 93,7 persen dari total ULN jangka pendek.

Menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir kuartal III 2015 terutama terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,2 persen.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi," kata bank sentral.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+