Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banten Ingin Punya Bank Daerah Sendiri, Ini Saran OJK

Kompas.com - 23/11/2015, 12:03 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk mendirikan bank daerah sendiri masih belum kunjung jelas.

Pasalnya, sampai saat ini regulator belum juga menerima rancangan detil pembentukan bank tersebut. Pembentukan bank ini juga harus membutuhkan persetujuan DPRD sebagai kuasa anggaran.

Direktur Perijinan Perbankan Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Berlian mengatakan, pihaknya belum menerima rencana detil dari Pemprov Banten terkait pembentukan bank baru yang terpisah dari Bank Jabar Banten seperti saat ini.

Menurut Ahmad, sampai saat ini pihaknya masih menunggu detil rencana dan persiapan dana yang dibutuhkan.

“Saya dengar nanti Pemprov Banten akan masuk mendirikan bank sendiri melalui PT Banten Global Development (BGD),” ujar Ahmad, Sabtu (21/11/2015).

OJK sendiri sudah memberikan beberapa saran pertimbangan terkait rencana ini. Pertama menyangkut kecukupan dana. Bila dananya belum cukup, Pemprov Banten bisa mencari opsi pendanaan lain, seperti right issue dan bisa juga dengan menggandeng bank lain.

Sebagai informasi, PT Banten Global Development (BGD) merupakan BUMD yang dibentuk oleh pemerintah provinsi untuk persiapan pembentukan bank daerah.

Berdasarkan penelurusan Kontan, dana untuk mendirikan Bank Banten sudah disiapkan khusus oleh pemerintah provinsi. Nilainya sekitar Rp 950 miliar yang diperoleh dari pemangkasan anggaran setiap Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) yang dianggap berlebih.

Pendirian Bank Banten sudah dicatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten tahun 2012-2017, termasuk anggaran penyertaan modal kepada PT BGD.

Menurut sumber Kontan, saat ini BGD sedang melirik bank Pundi untuk membantu mensukseskan pembentukan bank ini. Sumber ini membisikkan bahwa perwakilan Pemprov Banten sudah berbicara dengan pemegang saham Bank Pundi untuk penjajakan.

Upaya merangkul bank lain ini wajar karena syarat membentuk BPD atau bank umum konvensional, jumlah modal yang disetor minimal sebesar Rp 3 triliun. Namun, bank yang akan dirangkul ini harus melakukan beberapa proses tahapan dulu seperti due dilligent. (Galvan Yudistira)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com