Tidak ada negara, yang pendapatan antara pekerja wanita dan pekerja pria setara bila mereka mengerjakan suatu pekerjaan yang sama.
Dalam laporan bertajuk Global Gender Gap, WEF menyebutkan, baru tahun 2133 , para pegawai wanita akan memperoleh gaji yang setara dengan pegawai pria.
Di Amerika Serikat saja, keadaan tersebut justru makin buruk. Tahun ini pendapatan pekerja wanita hanya 64 persen dari pekerja pria. Artinya, pegawai wanita memperoleh sekitar dua per tiga dari penghasilan pegawai pria dalam pekerjaan yang sama.
Padahal, tahun lalu pendapatan pekerja wanita mencapai 66 persen dari pendapatan pekerja pria.
Pekerja wanita AS, kalah dengan rekannya di Inggris yang mendapatkan 66 persen dari pekerja pria. Bahkan dari wanita China yang memperoleh 65 persen.
AS kini berada pada peringkat 74 dari 145 negara dalam hal kesetaraan pendapatan. Tahun lalu, Negeri Paman Sam ini berada di peringkat 65.
WEF mengukur perbedaan pendapatan dengan melakukan jajak pendapat terhadap para CEO di seluruh dunia tentang gaji pegawai mereka.
WEF juga menemukan bahwa Perancis merupakan salah satu negara dengan kesetaraan pendapatan terburuk di dunia. Pegawai wanita di sana hanya memperoleh separuh dari pendapatan pegawai pria.
Meskipun demikian, Perancis berada pada peringkat kedua terkait persentase pegawai wanita yang menduduki posisi top di perusahaan publik.
WEF juga mengungkapkan, bahwa di beberapa negara, pegawai wanita ternyata lebih banyak ketimbang pria. Seperti di Malawi, ada 85 persen pegawai wanita, ketimbang 81 persen pegawai pria. Di Mozambik, Rwanda, dan Burundi pun tercatat lebih banyak wanita yang bekerja dibandingkan dengan pria.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.