Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Jepang Naikkan Upah Minimum

Kompas.com - 24/11/2015, 13:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang segera merampungkan rencana kenaikan upah minimum untuk menggenjot permintaan domestik dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan gaji tahunan.

Hal tersebut merupakan bagian dari paket kebijakan guna menguatkan belanja konsumen dan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pemerintah Jepang juga akan meningkatkan besaran pensiun untuk mengantisipasi naiknya harga makanan dan mendukung sektor rumah tangga.

Perdana Menteri Shinzo Abe dan kabinetnya akan memutuskan perincian upah dalam pertemuan yang dihelat Selasa (24/11/2015) ini.

"Penting untuk menaikkan upah minimum yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini adalah tentang meningkatkan belanja konsumen dan menjaga siklus ekonomi yang positif," ujar Menteri Keuangan Akira Amari.

Meningkatkan upah minimum merupakan hal yang mendesak bagi pengambil kebijakan di Jepang seiring upaya menggenjot konsumsi domestik. Hal ini krusial untuk meningkatkan permintan domestik sekaligus mengangkat perekonomian Jepang dari deflasi selama 15 tahun.

Jepang telah dua kali memasuki masa resesi sejak Abe memegang jabatan Perdana Menteri pada akhir tahun 2012. Pemerintahan Abe berada di bawah tekanan untuk menunjukkan kinerja perbaikan ekpnomi dengan paket kebijakan yang akan diluncurkan pekan ini.

Pada tahun fiskal lalu, upah minimum nasional Jepang mencapai 780 yen atau 6,35 dollar AS per jam, yang setara dengan Rp 87.000.  Dengan upah sebesar itu, masyarakat Jepang hanya mampu membeli semangkuk mi.

Para menteri dan penasehat ekonomi Jepang juga berada di tengah perdebatan untuk mendorong lebih banyak belanja modal dan menambah jumlah tenaga kerja wanita untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor dan permintaan luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com