Akibat aturan itu, perusahaan terpaksa mencari jalan lain untuk menutupi kerugian.
"Kami mengevaluasi sekitar 20 hingga 30 gerai yang underperformed akibat pelarangan alkohol, gerai-gerai itu mengalami penurunan pendapatan akibat dihentikannya penjualan alkohol," kata Chandra Wijaya, Direktur Keuangan Modern Internasional saat paparan publik di Kantor Modern Internasional, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Kontribusi penjualan alkohol terhadap total penjualan mencapai 8 persen-10 persen. Namun tidak sampai di situ. Dihentikannya penjualan alkohol juga berimbas pada penjualan makanan ringan seperti keripik kentang dan kacang.
"Biasanya pelanggan yang membeli alkohol juga membeli snack. Penurunan penjualan keduanya berdampak sekitar 10 persen-15 persen terhadap total sales," jelas Chandra.
Tak kehabisan akal, perusahaan memutuskan untuk meningkatkan penjualan produk makanan jadi.
Terakhir, melalui anak perusahaan PT Fresh Food Indonesia (FFI) menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Jepang, Warabeya Nichiyo untuk memproduksi makanan dengan konsep grab and go. (Pamela Sarnia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.