Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terbitkan Paket Kebijakan VII, Pemerintah Diminta Evaluasi Dulu

Kompas.com - 26/11/2015, 04:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna menjaga dan mendorong perekonomian nasional, pemerintah menerbitkan beragam paket kebijakan. Setelah enam paket kebijakan telah diterbitkan, kabarnya pemerintah akan segera meluncurkan Paket Kebijakan VII dalam waktu dekat.

Menurut ekonom dan Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah PhD, ada baiknya pemerintah jangan langsung segera menerbitkan Paket Kebijakan VII sebagai lanjutan dari paket-paket kebijakan yang telah diluncurkan sebelumnya.

Sebaliknya, pemerintah sebaiknya melakukan evaluasi terlebih dahulu.

"Sekarang saatnya evaluasi efektivitas Paket Kebijakan I sampai VI, mana yang sudah berjalan, tengah berjalan, dan belum berjalan. Evaluasi titik bottleneck (hambatan) ada di mana," ujar Firmanzah di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Firmanzah memandang, untuk dapat menerbitkan paket kebijakan susulan, maka pemerintah perlu terlebih dahulu melakukan pemetaan dan analisis terkait situasi Paket Kebijakan I hingga VI.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari paket-paket kebijakan yang telah dikeluarkan tidak berjalan dengan baik.

"Kalau sudah tahu bottleneck-nya, maka implementasinya akan lebih baik. Evaluasi dulu Paket Kebijakan I sampai VI sebelum mengeluarkan Paket Kebijakan VII," terang Firmanzah.

Lebih lanjut, Firmanzah menjelaskan tentang risiko penerbitan paket kebijakan tanpa terlebih dahulu melakukan evaluasi dan konsolidasi.

Mantan staf khusus bidang ekonomi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini khawatir, kalau pemerintah tidak mendeteksi sumbatan organisasi lalu langsung mengeluarkan kebijakan berikutnya, maka dikhawatirkan masalah baru akan terjadi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, rilis paket kebijakan ekonomi VII diharapkan pekan depan setelah selesai pembahasan peraturan pada paket sebelumnya.

"Yang (paket) enam sudah selesai, yang masih banyak paket satu, tapi saya pikir minggu depan," kata Darmin.

Darmin mengakui, ada sejumlah peraturan yang dibahas dengan kementerian terkait, terutama paket pertama yang masih belum selesai, sekitar 60 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com