Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menyayangkan sikap para buruh ini dan menganggap para buruh bertindak egois.
Menurut Saleh, buruh hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok saat melakukan aksi mogok nasional. Padahal, kondisi dan nasib perusahaan pun perlu dipikirkan dan dipertimbangkan. Pasalnya, perusahaan pun tengah mengalami kesulitan di tengah kondisi perlambatan perekonomian nasional.
"Demo diperbolehkan untuk menyuarakan aspirasi sesuai Undang-undang (UU), tapi seharusnya tidak mengganggu keberlangsungan jalannya produksi di perusahaan," kata Saleh di sela-sela acara Kompas100 CEO Forum, Kamis (26/11/2015).
Lebih lanjut, Saleh mengatakan, apabila operasional perusahaan dan pabrik terhenti, maka buruh sendiri pula yang akan merasakan kerugian. Pasalnya, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pastinya tidak akan terhindarkan.
Keputusan perusahaan untuk melakukan PHK tentu bukan tanpa alasan. Saleh menjelaskan, perusahaan pastinya akan memilih membayar utang perbankan dengan mengorbankan efisiensi di tenaga kerja, yakni dengan melakukan PHK.
"Jadi jangan ego yang dikedepankan. Bagaimanapun kita harus bersaing dengan negara lain yang juga mau eksis di tahun mendatang. Ekonomi kita lagi melemah, produksi menurun. Jadi kita harus jaga supaya jangan sampai perusahaan stop kegiatan produksinya," terang Saleh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.