Indeks mengikuti pergerakan bursa di kawasan Asia Pasifik yang kompak memerah. Investor mengkhawatirkan dampak turunnya laba industri di China.
Sementara itu, dari Bursa Efek Indonesia, pelemahan terjadi dipicu oleh aksi ambil untung oleh investor lokal. Pukul 16.00, IHSG ditutup turun sebesar 36,49 poin atau 0,79 persen di posisi 4.560,56.
Sebanyak 82 saham diperdagangkan menguat, 179 saham melemah, dan 77 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,89 miliar saham senilai Rp 4,42 triliun.
Saham-saham yang menyeret indeks ke zona merah antara lain BBRI (Rp 11.300), SSMS (Rp 1.595), dan BMRI (Rp 8.975). Adapun saham-saham yang menahan pelemahan adalah TLKM (Rp 2.960), ASII (Rp 6.225), SILO (Rp 9.775), dan MYRX (Rp 655).
Dari 10 indeks sektoral, hanya satu sektor saham yang menguat dan selebihnya melemah. Sektor yang menguat adalah konsumer (0,46 persen).
Adapun sembilan sektor yang melemah adalah agrobisnis (-1,06 persen), pertambangan (-1,27 persen), industri dasar (-1,81 persen), aneka industri (-0,16 persen), properti (-1,38 persen), infrastruktur (-0 persen), keuangan (-1,98 persen), perdagangan (-0,34 persen), dan manufaktur (-0,1 persen).
Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik terkena sentimen dari kinerja industri China yang diramalkan menurun.
Indeks Nikkei225 berakhir melemah 0,3 persen di level 19.883,94, indeks Hang Seng Hongkong ditutup turun 1,87 persen mejadi 22.068,32, dan bursa Seoul ditutup melemah tipis 0,08 persen di posisi 2.028,99. Bahkan, bursa Shanghai ditutup anjlok 5,48 persen di 3.436,3.
Nilai tukar rupiah kembali melemah pada sore ini. Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda turun 0,43 persen di posisi Rp 13.801 per dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.