Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Diaudit, Bos Petral Beralasan Laptop Hilang

Kompas.com - 28/11/2015, 07:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com  - Selama proses audit investigasi PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral), banyak pegawai yang tidak kooperatif memberikan keterangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memberi contoh Direktur Utama Petral Bambang Irianto baru diperiksa satu kali saat audit investigasi. Dalam pemeriksaannya Bambang mengaku tidak memiliki data Petral selama ia bekerja dengan alasan laptopnya hilang.

"Ketika diminta data-datanya, dia mengatakan laptop hilang," ujar Sudirman di kantor Ditjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Sudirman pun lega meski pada proses audit terjadi banyak masalah, namun Pertamina sudah bisa membereskan hal itu semua. "Kita harus apresiasi Pertamina bekerja dengan cepat," ungkap Sudirman.

Sudirman memaparkan langkah selanjutnya adalah memberikan kewenangan Pertamina untuk melimpahkan semua temuan hasil audit ke lembaga hukum. Hal itu menjadi langkah utama perseroan setelah menemukan banyak kejanggalan dalam transaksi Petral dari 2012 sampai 2014.

"Ada bagian-bagian yang menjadi kewenangan dari Pertamina. Biarkan nanti hukum bekerja," ungkap Sudirman.

Sudirman menceritakan setelah Bambang Irianto dicopot dari jabatannya, semua audit investigasi yang dilakukan Kordamentha menjadi lebih mudah. Pasalnya semua akses informasi yang selama ini ditutup Petral, sudah terbuka.

"Karena dirut Petral diganti maka prosesnya lebih mudah," jelas Sudirman

Sudirman menambahkan, KPK sudah meminta laporan kepada Pertamina perihal audit investigasi tersebut. Pemerintah pun terus mendukung langkah Pertamina membubarkan Petral dan menghilangkan semua jaringan mafia migas yang selama ini membuat kerugian negara dari hasil impor minyak.

"KPK sudah meminta laporan dari Pertamina. Kami di pemerintah bersedia untuk proses hukum berjalan," kata Sudirman. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

baca juga: Berantas "Tikus" Petral...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com