Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Bank Pundi, Banten Tidak Lepas Saham BJB

Kompas.com - 30/11/2015, 10:12 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten bakal mengakuisisi Bank Pundi. meski demikian daerah yang dipimpin Rano Karno itu tidak akan melepas sahamnya di Bank Jabar Banten (BJB).

Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan menyebutkan, saat pihaknya meluncurkan program SimpananPeljar (SimPel) di Banten,  Gubernur Banten Rano Karno menjelaskan posisi pemerintahannya di Bank BJB.

"Pak Rano Bilang, dia tidak akan keluar dari Bank BJB," ujar Ahmad Irfan dalam Pemaparan Economy Outlook Bank BJB di Badung, Bali, Minggu malam (29/11/2015).

Bahkan, sebut Ahmad, Pemprov Banten akan menambah modal di Bank BJB, meski nilainya masih dibicarakan.

Adapun terkait rencana akuisisi, Irfan menyebutkan, Pemprov Banten masih akan melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap Bank Pundi.  

"Kepemilikan bank, memang sudah ada di rencana anggaran mereka. Tapi masih due diligence. Kalau mau gitu silakan saja," katanya.

Saat ini, Pemprov Banten memiliki 5,37 persen saham Bank BJB, adapun pemerintah kota/kabupaten se-Prov Banten menguasai 7,76 persen saham.

Seperti diberitakan, Pemprov Banten melalui PT Banten Global Development berencana mengakuisisi saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menuturkan kalau Pemprov Banten dalam tahap berminat dan menjajaki untuk mengambil alih saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS). "Jadi masih dalam proses due diligence," kata dia,


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com