Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Memilih Reksa Dana yang Baik?

Kompas.com - 01/12/2015, 06:07 WIB
Oleh Rudiyanto
@rudiyanto_zh

KOMPAS.com - Setelah memilih Manajer Investasi yang dapat dipercaya, langkah selanjutnya adalah memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan kita. Namun dengan jumlah reksa dana yang mencapai sekitar 1157 produk per akhir November 2015, memilih produk yang baik tentu bukan perkara mudah. Bagaimana cara memilih reksa dana yang baik ?

Referensi: Kiat Memilih Manajer Investasi yang Tepat

Dalam memilih reksa dana, langkah pertama adalah memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan kita. Misalkan tujuan keuangan kita adalah pensiun yang dananya baru akan dipakai 10-20 tahun lagi, maka pilihannya adalah reksa dana saham.

Namun, jika tujuannya adalah bersifat jangka pendek, seperti membayar biaya masuk sekolah anak 6 bulan lagi, maka jenis yang sesuai adalah reksa dana pasar uang.

Referensi: Memilih Reksa Dana Sesuai Tujuan Investasi

Setelah memilih jenis reksa dana yang sesuai, barulah kita memilih reksa dana yang terbaik dari jenis tersebut. Sama seperti halnya kita yang menginginkan yang terbaik untuk pendidikan anak, tentu reksa dana yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut diharapkan bisa yang terbaik pula.

Bagaimanamemilih reksa dana yang terbaik? Apa indikator-indikator yang menunjukkan suatu reksa danalebih baik dibandingkan yang lain?

Indikator Penilaian Reksa Dana
Dalam berinvestasi di reksa dana, ada beberapa indikator yang dapat dijadikan sebagai acuan penilaian. Indikator tersebut antara lain:

Tingkat Keuntungan (Return)
Pada akhirnya tujuan dari berinvestasi adalah untung. Oleh karena itu, besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh reksa dana pada masa lampau adalah indikator yang paling sering digunakan untuk menilai kinerja reksa dana.

Dalam mengukur return reksa dana, pendekatan yang digunakan adalah berbasis relatif. Dengan kata lain, penilaian terhadap suatu reksa dana bukan didasarkan pada apakah return dia mencapai 15 persen-20 persen untuk periode tertentu atau tidak. Tetapi didasarkan perbandingan return reksa dana dengan reksa dana sejenis atau dengan benchmark yang sesuai.

Sebagai contoh untuk reksa dana saham dengan IHSG, sementara untuk reksa dana pendapatan tetap menggunakan indeks obligasi.

Sebisa mungkin reksa dana pilihan kita membukukan return di atas pembanding secara konsisten dalam jangka panjang. Sebab kinerja yang konsisten lebih baik dibandingkan return sangat tinggi dalam 1 periode saja tapi memble di periode berikutnya.

Tingkat Risiko (Risk)
Investasi tentu tidak bisa lepas dari faktor risiko.Ada yang menilai risiko adalah potensi tingkat kerugian yang bisa dialami oleh investor, ada juga yang menilai risiko berdasarkan pendekatan statistik seperti beta dan standar deviasi.

Pendekatan berbasis statistik biasanya lebih mengukur tingkat fluktuasi harga reksa dana, semakin besar hasil perhitungannya berarti semakin besar pula flukutasi harga reksa dana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com