Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,14 dollar AS menjadi 41,08 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, setelah sebelumnya melorot ke level terendah sejak Agustus 2015, di bawah 40 dollar AS.
Sementara di London, minyak mentah Brent pengiriman Januari bertambah 1,35 dollar AS menjadi 43,84 dollar AS per barrel.
Menurut analis, pasar sebenarnya masih skpetis OPEC akan membuat perubahan signifikan produksi mereka selama ini, yakni dengan menggelontorkan minyak ke pasar untuk menjatuhkan perusahaan-perusahaan saingan kartel minyak tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan OPEC akan memberikan kejutan.
"Saya kira ada potensi "kejutan Desember", di mana Arab Saudi membawa beberapa skema mengenai pengurangan produksi pada tahun depan," ucap John Kilduff, dari Again Capital.
Sementara itu, broker dan analis Tradition Energy, Gene McGillian menyebutkan, aksi beli ini memang mempertimbangkan faktor kejutan pada pertemuan OPEC tersebut. "Pasar mungkin mendapatkan kejutan," sebut dia.
Namun keduanya menyatakan, harga emas hitam ini bisa kembali melorot, bila pertemuan OPEC tidak menghasilkan tindakan yang nyata.
Saat ini pasokan minyak masih terus melimpah di pasar. Selain itu investor juga mengantisipasi masuknya kembali minyak Iran, seiring dengan berakhirnya sanksi terhadap negeri para mullah itu, yang diperkirakan pada awal 2016 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.