Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor ORI Baru 49.521 Orang

Kompas.com - 07/12/2015, 10:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memperkuat dan memenuhi target pembiayaan dalam negeri, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menerbitkan berbagai surat berharga negara (SBN).  Penerbitan SBN pun ditargetkan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan menjelaskan, pemerintah melakukan dua program penerbitan SBN ritel sepanjang tahun 2015. Program pertama adalah penerbitan Sukuk Ritel (SR) sebesar Rp 21,965 triliun dengan jumlah investor mencapai 29.706 orang.

"Obligasi Ritel Indonesia (ORI) sebesar Rp 27,4 triliun. Jumlah investor mencapai 49.521 orang," kata Robert di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (7/12/2015).

Selain penerbitan SBN dalam mata uang rupiah, pemerintah pun menerbitkan SBN dalam Valas. Robert menjelaskan, sepanjang tahun 2015, pemerintah menerbitkan GMTN Valas mencapai sebesar 4 miliar dollar AS dan sukuk valas sebesar 2 miliar dollar AS.

"Pemerintah juga menerbitkan Global Euro sebesar 1,25 miliar euro. Diterbitkan juga Samurai Bonds dalam mata uang yen sebesar 100 miliar yen. SBN Valas Domestik sebesar 500 juta dollar AS," terang Robert.

Lebih lanjut, Robert menyatakan bahwa pasar SBN di tahun 2015 penuh dengan tantangan. Bagaimana tidak, kondisi perekonomian dan pasar keuangan domestik, regional, dan global turut mempengaruhi pasar SBN dan target pemenuhan pembiayaan.

"Kondisi pasar keuantan dan perekonomian domestik dan global, perlambatan pertumbuha ekonomi, dan pelemahan nilai tukar mempengaruhi pasar SBN. Upaya pemenuhan target pembiayaan di tahun 2015 menantang sehingga berdampak pada perubahan strategi pembiayaan di tahun 2016," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com