"Partner China akan assembling KA Cepat. Dibangun di Surabaya di tanah ex PT Garam. Itu bisa untuk KA Cepat sampai KA jenis biasa," ungkap Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang juga ketua konsorsium BUMN Indonesia, Bintang Perbowo, di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Bintang menuturkan, partner China berkomitmen pula untuk menggunakan komponen lokal yaitu dari PT Inalum (Persero). Proyek patungan dengan nilai investasi mencapai 5,5 miliar dollar AS ini diharapkan bisa mulai konstruksi awal pada 2016.
Bintang juga menyampaikan, rencananya proyek kereta dengan jalur sepanjang 150 kilometer itu akan dibuat elevated.
"Kita pakai right of way jalan tol. Ini dibangun elevated untuk menghindari akuisisi lahan yang enggak selesai-selesai," jelas Bintang.
Pinjaman terputus
Sementara itu, untuk pendanaannya sendiri konsorsium telah memperoleh pinjaman dari China Development Bank sebesar 4,125 miliar dollar AS (75 persen dari investasi).
Bintang menambahkan, apabila proyek ini gagal, maka pinjaman tidak akan dibebankan pada induk usaha. "Ini kredit ke anak usaha. Itu terputus, di sana," ucap dia.
Sebagaimana diberitakan, BUMN RI dan BUMN China telah membentuk anak usaha patungan bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. BUMN RI memiliki saham 60 persen, dan BUMN China memiliki 40 persen di KCIC.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.