"Untuk bisnis EBT, Pertamina telah berkomitmen menggelontorkan investasi sebesar Rp 40 triliun untuk pengembangan dalam lima tahun mendatang," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto melalui keterangan tertulis, Kamis (10/12/2015).
Dwi memaparkan, sebelumnya telah banyak kegiatan yang dilakukan Pertamina dalam mendorong pemanfaatan EBT. Melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy, sejak 2009 sampai 2015, produksi setara listrik kumulatif adalah sebesar 2.533 Gwh.
"Pencapaian ini karena telah onstreamnya PLTP Kamojang Unit 5 dengan kapasitas 35 MW serta semakin optimalnya lapangan Lahendong dan Ulubelu," ungkap Dwi.
Selain panas bumi, Pertamina juga terus menambah infrastruktur gas, seperti Fasilitas Arun LNG Receiving and Regasification Terminal, serta Donggi Senoro LNG.bAset pipa gas saat ini bertambah menjadi 1.956 kilometer.
Angka tersebut akan terus bertambah dengan penyelesaian proyek Belawan-Kawasan Industri Medan-Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei,Pipa Muara Karang-Muara Tawar, dan Pipa Porong-Grati di wilayah Jawa Timur yang akan tuntas pada tahun depan.
"Infrastruktur retail gas juga terus ditambah untuk mensukseskan program konversi BBM ke BBG," lanjut Dwi.
Sampai saat ini, telah terbangun 34 infrastruktur CNG di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan dan Palembang. Kemudian, akan segera masuk 18 unit SPBG tambahan yang dibangun pada tahun ini.
Dwi menambahkan, Pertamina juga mulai bergerak pada ritel LNG dengan mengoperasikan LNG filling station di Plant 26 PT Badak untuk komersialisasi pemanfaatan LNG sebagai bahan bakar kendaraan tambang dan komersial.
"Pemanfaatan LNG juga dapat dilakukan melalui sinergi Pertamina dan PT Kereta Api Indonesia untuk lokomotif dan genset kereta api," sebut dia.
Sementara itu, untuk jaringan gas untuk rumah tangga, kini sudah mencapai kurang lebih 16.000 sambungan di Prabumulih, Sengkang, Jambi, dan Sidoardjo.
"Pada bulan Desember 2015 ini Pertamina telah siap untuk melakukan pengaliran gas bagi rumah tangga di wilayah Bekasi, Bunyu, Ogan Ilir, dan Sidoardjo tahap II dengan jumlah sekitar 16.000 sambungan rumah tangga," ucap Dwi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.