Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Ekspor, Hilirisasi Industri Logam Dipacu

Kompas.com - 16/12/2015, 08:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri logam masuk dalam tiga besar pendukung pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) non-migas selain industri alat transportasi dan industri makanan-minuman.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan, atas dasar itulah pemerintah terus memacu pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian hasil tambang mineral (smelter) untuk meningkatkan nilai tambah industri logam.

"Smelter menjadi andalan untuk meningkatkan nilai tambah dan mendongkrak nilai ekspor industri logam," kata Saleh dalam pengukuhan pengurus Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I), di Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Saleh menuturkan, industri logam menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi. Hal itu terlihat dari kinerja ekspor yang meningkat dari 9,7 miliar dollar AS pada 2012 menjadi 10 miliar dollar AS pada 2013.

Pada periode sama, impor industri logam turun dari 21,4 miliar dollar AS menjadi 20,4 miliar dollar AS. Meski harga jual produk smelter kini sedang drop, Saleh meminta seluruh pemangku kepentingan melihat jauh ke depan dalam hilirisasi industri logam.

"Efeknya perlu dilihat 5-20 tahun ke depan, jadi jangan sebatas dua tiga tahun," kata Saleh.

Informasi saja, melalui Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pemerintah mewajibkan peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian.

Selain itu, peningkatan nilai tambah bahan mineral juga diamanatkan oleh UU Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian yang pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2015 tentang Sumber Daya Industri.

Kemenperin mencatat, industri smelter logam telah meliputi beberapa bidang industri pengolah bijih logam yaitu industri smelter besi baja, industri smelter alumina, industri smelter tembaga, serta industri smelter nikel dan ferronickel.

"Dari semua itu, 16 industri smelter telah beroperasi, dan 6 lainnya belum beroperasi namun diharapkan akan siap beroperasi pada tahun 2016," kata Saleh.

Ketua AP3I Prihadi Santoso mengatakan pihaknya bakal mengoptimalkan komunikasi dengan pemerintah untuk pengembangan industri pengolahan di Indonesia. “Selain itu, keberadaan asosiasi juga untuk turut mengontrol produksi dan harga,” ujar Prihadi.

Saat ini terdapat 22 perusahaan yang menjadi anggota asosiasi terdiri dari industri pengolahan baja, tembaga, alumina, mangan, dan nikel. Anggotanya antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Timah,PT Smelting, PT Delta Prima Steel, PT Indoferro, PT Bintang Smelter Indonesia, PT Sulawesi Mining Investment, dan PT Karyatama Konawe Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com