Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Tahun 2015 Berat bagi Industri

Kompas.com - 18/12/2015, 18:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menyatakan bahwa tahun 2015 merupakan tahun yang kurang menguntungkan bagi sektor industri nasional.

Pasalnya, perlambatan ekonomi dan menurunnya permintaan global turut berimbas pada kinerja sektor industri.

"Tahun 2015 memang tahun yang sulit, banyak penurunan di sektor industri. Ini disebabkan faktor ekonomi global di tahun 2015 mengalami perlambatan," kata Saleh dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (18/12/2015).

Pertumbuhan industri nonmigas tercatat 5,2 persen pada kuartal III-2015, lebih rendah dibandingkan 5,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang tercatat 4,7 persen pada kuartal III-2015.

"Diharapkan pertumbuhan sektor industri nonmigas nanti dapat tumbuh 5,5 persen dan perekonomian nasional tumbuh 5 persen," ujar Saleh.

Adapun ekspor produk industri hingga September 2015 juga mengalami penurunan sebesar 7,5 persen, yakni 81,26 miliar dollar AS dibandingkan 87,85 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.

Meskipun demikian, kontribusi ekspor produk industri ini menyumbangkan 70,58 persen dari total ekspor nasional yang sebesar 115,13 miliar dollar AS.

Sementara itu, impor produk industri hingga bulan September 2015 tercatat sebesar 81,53 miliar dollar AS, turun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar 93,07 miliar dollar AS.

Meskipun kinerja industri mengalami penurunan, kata Saleh, namun pertumbuhan kinerja industri nasional lebih baik dibandingkan negara tetangga. Penurunan tersebut juga terjadi di Malaysia, Filipina, dan Singapura.

"Singapura di kuartal III mengalami kontraksi pertumbuhan, negatif sampai -4,5 persen dari sebelumnya tumbub 4,2 persen di kuartal III-2014. Di Malaysia dan Filipina juga lebih dalam," terang Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com