Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin Akui Penurunan Harga Premium Dampaknya Kecil

Kompas.com - 25/12/2015, 09:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium tidak berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat. 

Sebab, penurunannya hanya Rp 150 per liter. "Tidak terlalu besar, tetapi ini memberikan kejelasan ke masyarakat, kalau harga keekonomian turun, pemerintah akan menurunkan harga BBM-nya," ucap Darmin di Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Lebih lanjut Darmin menyampaikan bahwa dengan mengikuti penurunan harga minyak mentah dunia, pemerintah mengurangi kebiasaan menumpuk utang di Pertamina.

Memang, kata Darmin, harga minyak mentah dunia sudah turun lama. Akan tetapi, pada waktu itu harga keekonomiannya masih lebih tinggi dari harga jual Premium Pertamina.

Darmin pun berharap evaluasi harga Premium, dan BBM lain lebih jelas periodisasinya, yakni tiga bulan sekali. (Baca: Harga Premium Turun Jadi Rp 7.150, Solar Jadi Rp 5.950)

Hal itu dikarenakan kerugian Pertamina yang sudah tertutup. "Kita enggak bicarakan lagi (kerugian Pertamina). Kita anggap itu selesai," ujar Darmin.

Menurut Direktur Reforminers Institute Priagung Rakhmanto, kalau alasannya hanya ingin memberikan kejelasan ke masyarakat, seharusnya penurunan harga BBM sudah dilakukan sejak pertengahan tahun ini.

"Kalau ngikutin maunya masyarakat supaya jelas, harusnya dari dulu Pak. Kalau turun ya turun," ucap Priagung.

Perhitungannya, harga BBM bisa turun sejak Agustus 2015. Priagung mengatakan, harga Premium saat itu seharusnya di level Rp 7.000 per liter.

Pada waktu itu harga minyak mentah dunia di kisaran 45-50 dollar AS per barel. Kemudian, lanjut Priagung, pada Oktober 2015, harga Premium diperkirakan bisa di kisaran Rp 6.500-Rp 7.000 per liter.

"Jadi, kalau sekarang di kisaran Rp 6.500-an per liter. Memang rupiah melemah, tetapi levelnya tidak jauh beda dari beberapa bulan lalu," ujar Priagung.

Ia menambahkan, penurunan harga BBM di akhir tahun ini lebih dikarenakan kerugian Pertamina sudah tertutupi.

Selain itu, dia juga melihat adanya kepentingan politis di balik kebijakan tersebut. (Baca: Harga BBM Turun, Ini Kata Pertamina)

"Setelah dikalkulasi, kompensasi selesai, jadi bisa turun dikit. Yang jelas lagi, di samping positif, ada politisnya. Tetapi itu sah-sah saja, yang penting konsisten, transparan, dan tertib administrasi," kata Priagung.

Kompas TV Harga BBM Turun, Stok juga Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com