"Kita ingin supaya hasil produksi petani juga dibeli oleh importir. Itu jadi syarat agar mereka bisa mengimpor," ujar Darmin di Kantor Bidang Perekonomian Jakarta Senin (29/12/2015).
Darmin mengatakan perbandingan antara pembelian kedelai dari impor dan petani lokal adalah 50:50.
Sehingga, pengimpor harus membeli kedelai pada petani lokal sejumlah dengan kedelai yang dia impor.
"Satu banding satu. Kebetulan impor dan produksinya praktis 50 banding 50," tutur dia.
Pada kesempatan yang sama, Darmin juga mengatakan bahwa impor gula tahun 2016 diprediksi hanya sebesar 200.000 ton. Impor tersebut, kata Darmin hanya untuk berjaga-jaga jika harga gula baik.
"Kita kelihatannya hanya perlu berjaga-jaga kalau harga naik. Impor gula putih tidak sampai 200 ribu ton untuk setahun," pungkas Darmin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.