Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Pemerintah hingga Penyaluran Dana Desa Menjadi Catatan bagi Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 31/12/2015, 03:03 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di penghujung tahun 2015, Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) memberikan beberapa catatan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.

Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati mengatakan realisasi program-program pemerintah di bidang ekonomi sepanjang 2015 masih jauh dari harapan.

Salah satu yang mendapat sorotan adalah persoalan utang negara. Menurut Enny utang negara periode Januari - November 2015 bertambah Rp 466 triliun atau naik sebesar 17,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Realisasi utang ini mengalami pembengkakan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2014 yang meningkat 9,82 persen atau sebesar Rp 233, 28 triliun," katanya, Rabu (30/12/2015).

Realisasi penerimaan perpajakan mengalami shortfall. Realisasi perpajakan hingga akhir November tercatat hanya mencapai 68,2 persen atau sebesar Rp 1.015,6 triliun.

Jumlah ini jauh merosot dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama yang mencapai 80,2 persen atau Rp 1.246,1 triliun. Menurut Enny hal ini mengakibatkan tax ratio terhadap PDB per kuartal III 2015 hanya 9,3 persen.

Hal lainnya adalah  program penyaluran dana ke desa yang tidak berjalan optimal. Hingga 18 Desember 2015 setidaknya masih terdapat 117 kabupaten dan kota yang belum menyerahkan laporan penyaluran dana desa tahap I dan II.

"Akibatnya penyaluran dana tahap ke 3 tertunda," ujar dia.

Selain itu, hingga September penyaluran dana dari kabupaten ke desa baru mencapai Rp 3,3 triliun rupiah atau baru 20 persen dari target.

"Masalah teknis administrasi menjadi salah satu jambatan penyaluran dana desa," tutur Enny.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com