Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Optimisme Pasar, Jokowi "Pamer" Penerimaan Negara

Kompas.com - 04/01/2016, 10:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tahun 2015 merupakan tahun yang sangat berat dan penuh tantangan, terutama di sektor keuangan. Akibatnya, pasar dan investor merasa ragu dengan performa serta pencapaian ekonomi Indonesia.

Selain itu, Jokowi mengatakan, banyak pula pihak yang ragu dengan berbagai pencapaian yang diraih perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, ia pun "memamerkan" pendapatan dan pencapaian ekonomi RI selama tahun 2015 agar investor merasa optimistis menghadapi tahun 2016.

"Banyak orang yang ragu mengenai realisasi APBN, itu setiap hari. Bapak dan ibu bisa tanya ke Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan. Setiap pagi dan tengah malam saya cek, saya kontrol penerimaan seperti apa," kata Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Senin (4/1/2016).

Penerimaan negara, kata Jokowi, diragukan oleh banyak pihak. Ia memaparkan, tak sedikit pihak yang sangsi penerimaan negara hanya 79 persen atau di bawah 80 persen.

Selain itu, Jokowi juga menyatakan banyak yang ragu dengan penerimaan tahun 2015. Ia menyebutkan, penerimaan pajak mencapai 83 persen dari target. Sementara itu, penerimaan non-pajak 93,8 persen atau Rp 252,4 triliun.

Adapun serapan belanja negara mencapai 91,2 persen pada tahun 2015 atau sekitar Rp 1.810 triliun. Angka ini meleset dari yang diperkirakannya, yakni 92 hingga 93 persen. Sementara itu, sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) mencapai Rp 10,8 triliun.

"Pertumbuhan ekonomi antara 4,7 dan 4,8 persen, turun dari 2014, yaitu 5 persen. Coba dilihat negara-negara lain yang turun sampai 1,5 persen, 1 persen, 3 persen. Kita hanya 0,2 atau 0,3 persen," jelas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com