Penerbitan SBN valas ini merupakan salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan negara.
"Instrumen atau mata uang baru dari SBN kita, kita memang tidak pernah berhenti untuk mendiversifikasi agar investor bisa diperluas," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (4/1/2016).
Robert menjelaskan, opsi yang paling dilirik oleh Kemenkeu saat ini adalah penerbitan SBN valas dengan denominasi renminbi.
Meskipun demikian, imbuh Robert, pihaknya masih mempertimbangkan dua opsi penerbitan SBN denominasi renminbi tersebut.
"Ada dua opsi, apakah Panda Bond yang akan diterbitkan di mainland China atau Dim Sum Bond di Hong Kong," jelas Robert.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko sudah beberapa kali melakukan kajian terkait kedua opsi penerbitan SBN valas denominasi renminbi tersebut. Namun demikian, pengkajian tersebut belum sampai tahap final.
"Belum final, tapi kami tidak menutup kemungkinan tahun 2016 akan mencoba menerbitkan bond baru dalam renminbi. Apakah di mata uang lain sementara ini belum ada di radar kami," ungkap Robert.
Salah satu sumber pembiayaan adalah dengan penerbitan surat berharga negara (SBN) dalam valuta asing. Selama ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menerbitkan SBN dalam valuta asing berupa dollar AS, euro, dan yen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.