"Ada syarat pendapatan per kapita kita 10.000 dolar Amerika Serikat. Kita lihat nanti, jika kita punya uang, 50 persennya menggunakan kerja sama pemerintah-swasta, sisanya swasta," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Saat ini pendapatan per kapita Indonesia masih di kisaran 3.000 dollar Amerika Serikat.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengungkapkan, terdapat opsi separuh porsi pembiayaan proyek kereta cepat rute Jakarta-Surabaya menggunakan skema kerja sama pemerintah-swasta.
Pemerintah menilai rute kereta cepat dari Jakarta didesain melewati Bandung, karena trayek itu memiliki sisi ekonomis tinggi, sehingga memungkinkan partisipasi swasta. Dengan jarak sekitar 180 kilometer, kecepatan maksimal kereta api cepat dinilai banyak kalangan tidak tercapai.
Dalam rencana Bappenas, selanjutnya, setelah melewati Bandung, kereta api cepat itu melaju melalui Cirebon, termasuk menjadi sarana transportasi untuk Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Setelah dari Cirebon, kereta cepat itu akan melewati jalur trayek pantai utara menuju Surabaya.
"Kami membahasakan itu bertahap, secara makro adalah Jakarta-Surabaya, namun bagian pendeknya adalah Jakarta-Bandung," ujar dia.
JICA merupakan investor yang pernah melakukan studi kelayakan tahap pertama kereta cepat Jakarta-Bandung, dengan biaya investasi 6,2 miliar dolar Amerika Serikat.