Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Garam Lokal Sentuh Rp 100, Susi Diminta Lebih Perhatkan Petani Garam

Kompas.com - 12/01/2016, 11:46 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti harus lebih memperhatikan peredaran garam impor di musim panen garam tahun ini. Pasalnya, meskipun impor sudah dilarang pada Juli-September 2015, peredaran garam impor pada bulan panen ini masih ditemukan di sejumlah tempat.

"Kalau tidak diperhatikan nasib mereka, bu Susi seakan-akan hanya jadi Menteri Pengurusan Ikan Nasional," kata Sekeretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Abdul Halim di Jakarta, Senin (11/1/2016).

Dia mengatakan akibat dari peredaran garam impor ini, pada 2015 lalu petambak garam menjadi pihak yang paling "babak belur".

"Jadi garam dari para petambak lokal tidak laku. Akhirnya harga jatuh karena mereka tak punya posisi tawar. Dijual berapa saja lah asal ada yang mau," ujar Halim.

Dia mencontohkan, di salah satu pasar tradisional di beberapa tempat di NTT banyak ditemukan garam impor pada musim panen raya dengan harga Rp 400 per kantong plastik. Harga tersebut, jauh membanting harga dari produsen garam lokal. Harga garam produk lokal, kata Halim, bisa jauh mencapai Rp 1.500 hingga Rp 4.000 atau sepuluh kali lipat lebih mahal.

Kondisi tersebut, kata Halim jelas menekan para petambak. Dia mengambil contoh yang terjadi di Sumatera dan Madura.  Harga garam produksi lokal per kantong plastik di kedua tempat tersebut pada masa panen tahun lalu hanya Rp 100 hingga Rp 200 per kilogram.

"Padahal break even point mereka minimal di harga Rp 750. Di bawah itu petani masih rugi," ujar Halim.

Dia menyebutkan, selama setahun petani garam dalam satu lahan bisa memproduksi 1 ton. Pengolahannya bisa dikerjakan 1 oleh 7 sampai 10 seorang. Berarti, jika harga jual normal Rp 750 per kilogram, 1 ton garam bisa menghasilkan Rp 750 juta setahun per satu lahan tambak.

"Dibagi sana-sini, gaji pegawai, karung, sarana pergudangan, alat angkutan dari tambak ke gudang. Bersihnya pemilik lahan hanya mendapatkan Rp 150 juta per tahun. Coba bayangkan jika harga jualnya jatuh di Rp 200," ujar Halim.

Ia mengatakan, jika hal tersebut dibiarkan, lama kelamaan masyarakat akan semakin tidak termotivasi untuk menjadi petani garam.

"Kalau sudah begitu tidak ada motivasi untuk memproduksi garam, artinya impor makin deras," ucap Halim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com