Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir: BI Punya Ruang untuk Turunkan Suku Bunga

Kompas.com - 13/01/2016, 11:22 WIB
|
EditorErlangga Djumena
JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur untuk mengevaluasi kondisi perekonomian terkini. Selain itu, RDG BI juga menghasilkan keputusan besaran suku bunga acuan atau BI Rate, yang saat ini berada pada posisi 7,5 persen.

Dunia perbankan menilai, saat ini bank sentral memiliki cukup ruang untuk melakukan penurunan suku bunga acuan. Pasalnya, beberapa indikator perekonomian nasional menunjukkan keputusan untuk menurunkan BI Rate memungkinkan untuk dapat dilakukan oleh bank sentral.

"Saya tidak ingin mendahului BI, tapi saya melihat memang ada indikasi untuk penurunan ada. Saya tidak punya wewenang untuk mengatakan turun atau tidak, tapi saya lihat tanda-tanda turun ada," kata Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy di Jakarta, Rabu (13/1/2016).

Roy memandang, capaian inflasi nasional hingga akhir tahun 2015 terpantau rendah dan terkendali. Di samping itu, likuiditas perbankan saat ini pun dalam kondisi cukup baik, sehingga kedua faktor ini bisa saja dijadikan indikator untuk dapat mendorong penurunan suku bunga.

Meskipun demikian, Roy memandang bank sentral akan melakukan penyesuaian suku bunga secara bertahap.  Selain itu, besarannya pun tidak akan banyak.

Senada, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menyatakan, bank sentral punya ruang untuk menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, inflasi tahun 2015 cukup rendah dan akan berlanjut hingga tahun 2016.

Di samping itu, pemerintah pun sudah melakukan percepatan penggunaan anggaran. Tender-tender proyek infrastruktur pun sudah dilakukan di awal tahun. Sehingga, ia beranggapan BI dapat menjadikannya ruang untuk melakukan penurunan suku bunga.

"Dengan adanya seperti ini saya harapkan BI Rate ada ruang untuk diturunkan, paling tidak 25 basis poin untuk percepatan pertumbuhan ekonomi kita," ujar Baiquni di kantornya, kemarin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+