Hari ini, Kamis (14/1/2016), adalah batas waktu penawaran saham perusahaan tambang terbesar di Indonesia itu.
"Kami ingin mereka divestasi. Semua perusahaan tambang era Orde Baru sudah divestasi 20-30 persen," ujar Rizal di Jakarta, Kamis.
(Baca: 14 Januari 2016 "Deadline" Freeport Tawarkan Divestasi)
Menurut dia, selama ini Freeport baru melepas kurang dari 10 persen sahamnya. Itu pun, tutur Rizal, karena hasil "kongkalikong" dengan pejabat Indonesia sebelum perpanjangan kontrak yang kedua tahun 1991.
Rizal Ramli menengarai Freeport juga mamakai taktik yang sama, yakni menjanjikan berbagai pihak mendapatkan saham atau proyek smelter.
"Ini di media ramai, tapi di anak perusahaanya enggak. Misinya sama, goal-kan perpanjangan kontrak," kata Rizal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.