Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Posisi Terakhir 9 Eks Kapal Asing yang Lari ke China

Kompas.com - 15/01/2016, 13:43 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan ikan pelaku illegal fishing yang dilarikan anak buah kapal (ABK) asal China terpantau di beberapa lokasi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan berdasarkan hasil pantauan Automatic Identification System, hari ini Jumat, (15/1/2016) 7 perahu sudah berada di Samudra Pasifik mengarah ke utara laut Filipina.

Sementara itu satu kapal lainnya terdeteksi masih berada di Pulau Karkar Papua Nugini dan satu kapal lainnya tidak terdeteksi oleh radar.

(Baca: Susi Pulangkan ABK Myanmar Korban Perbudakan)

"Kalau tidak terdeteksi oleh radar kemungkin sedang dimatikan," ujar Susi di Jakarta Jumat (1/15/2016).

Menurut Susi, pihaknya juga mencurigai adanya kapal tanker atau pihak yang menyuplai pasokan BBM untuk sembilan perahu yang melarikan diri itu.

Susi tidak membantah, bahwa untuk melakukan perjalanan sejauh itu, pasti dibutuhkan suplai bahan bakar yang besar.

"Ilegal fishing memang seperti itu ada yang menyuplai. Apalagi, ada kabar kemarin Lamongan sempat kekurangan BBM," ujar dia.

Untuk itu, Susi akan memanggil kembali dubes China untuk Indonesia guna membahas persoalan ini.

Walau hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak China sendiri, para ABK membawa kapal ke China ini justru bisa jadi pintu masuk untuk mengusut kasus ini lebih jauh.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan sebanyak 9 kapal perikanan eks China dilarikan oleh sejumlah anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan China dari Pelabuhan Pomako, Timika, Papua. 

Kapal yang memiliki bobot mati rata-rata 300 GT tersebut diketahui dilarikan pada 30 Desember 2015 lalu.

(Baca: Kasus Kapal Hai Fa, Susi Pertimbangkan Seret Panama ke Pengadilan Internasional)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com