Namun tutur dia, hingga kini pemerintah belum menunjuk BUMN mana yang akan membeli saham tersebut.
"Kira-kira belum, (tapi) banyak (BUMN) yang bersedia,"ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/1/2016).
Saat ini pemerintah terus mengkaji pembelian 10,64 persen saham Freeport yang mencapai 1,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,63 triliun (kurs 13.900).
(Baca: Harga Dinilai Kemahalan, Pemerintah Hati-hati Putuskan Pembelian Saham Freeport)
Menurut Kalla, nilai saham tersebut bukanlah nilai yang kecil. Oleh karena itu, pemerintah terlebih dulu mengkajinya.
"Karena bukan uang kecil. Kalau uangnya hanya sejuta, dua juta langsung saja. Inikan triliunan jadi sedang di kaji," kata Kalla.
Sebelumya, PT Freeport Indonesia menyerahkan harga penawaran divestasi 10,64 persen saham senilai 1,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,63 triliun (kurs 13.900) kepada pemerintah di batas waktu terakhir yang jatuh pada Kamis (14/1/2016).
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menjadi salah satu BUMN yang berniat membeli divestasi PT Freeport Indonesia tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.