Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Maroef Mundur sebagai Presdir Freeport Indonesia?

Kompas.com - 19/01/2016, 13:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Alasan Maroef Sjamsoeddin mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Senin (18/1/2016), belum diketahui pasti hingga saat ini. 

Direktur Eksekutif IRESS Marwan Batubara melihat, setidaknya ada tiga alasan bagi Maroef untuk mundur dari jajaran petinggi Freeport.

"Salah satu kemungkinannya adalah beliau merasa tidak diperlakukan dengan layak sebagaimana mestinya CEO. Lalu karena menjaga harga diri, kemudian mundur," ucap Marwan kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2016).

Perlakuan tidak layak sebagai CEO ditengarai dari campur tangan Freeport McMoRan pada penawaran divestasi saham. Menurut perjanjian kontrak karya, penawaran divestasi saham seharusnya diajukan oleh Freeport Indonesia, bukan diajukan oleh McMoRan selaku induk.

"Jadi, perannya Pak Maroef di sini sudah tidak dihargai. Kenapa yang mengajukan saham itu FCX, Si Adkerson misalnya, langsung? Padahal, menurut aturan itu, yang mengajukan adalah Maroef Sjamsoeddin," ujar Marwan.

Marwan lebih lanjut mengatakan, boleh jadi Maroef merasa ruang gerak dan kewenangannya sebagai CEO terlalu dibatasi McMoRan.

"Ini yang saya dengar, dan terbukti juga dengan surat penawaran itu," kata dia lagi.

Kemungkinan kedua, menurut dia, Maroef mundur dari jabatan itu lantaran gagal memberikan kepastian perpanjangan operasi pasca-2021.

Marwan mengatakan, McMoRan sangat berkepentingan untuk mendapatkan kepastian perpanjangan operasi Freeport Indonesia. Sebab, dengan adanya kepastian perpanjangan operasi itu, harga saham FCX diharapkan kembali terangkat.

Mengharapkan harga saham FCX kembali naik di tengah rendahnya harga minyak dan mineral di pasar global merupakan sesuatu yang sangat berat.

"Yang mereka lihat punya potensi mendongkrak itu, salah satu yang signifikan, ya kepastian perpanjangan operasi. Nah, ternyata, setelah satu tahun Maroef menjadi CEO, ini belum ada kepastian," kata Marwan.

Sementara itu, opsi terakhir, persis sebagaimana memo pemberitahuan yang dibuat Maroef pada Senin kemarin, yakni kontraknya sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia sudah berakhir.

"Akan tetapi, kita kan berspekulasi tentang sebab mundur karena kita tidak tahu alasan sebenarnya, makanya bisa saja ada beberapa kemungkinan," kata Marwan.

Sementara itu, Maroef masih bungkam saat dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com