Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Akan Paksa Apple Buat Semua Produknya di Amerika

Kompas.com - 20/01/2016, 08:32 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Donald Trump kembali berkicau dan membuat pernyataan mengejutkan. Kali ini kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republikan ini menyasar Apple, perusahaan AS dengan keuntungan tertinggi.

Trump menyatakan, jika dia terpilih sebagai presiden AS, dia akan memaksa Apple membuat semua produknya di AS.

“Kita akan mendapati bahwa Apple akan membuat semua komputer dan semua produk mereka di negara ini, bukannya di negara lain,” ujar Trump dalam pidatonya di Universitas Liberty- Virginia, Senin malam (18/1/2016), seperti dilaporkan blog teknologi Gizmodo.

Saat ini, Apple hanya memproduksi komputer Mac Pro di AS. Sementara sebagian besar produknya yang lain, termasuk iPhone, dibuat di China.

Dalam pidato selama 45 menit dalam peringatan hari Martin Luther King itu, Trump mengklaim dia mendukung pasar bebas.

Namun, dia bersikeras akan mengenakan pajak sebesar 35 persen terhadap perusahaan-perusahaan AS yang membuat produknya di negara lain, termasuk mobil Ford yang diproduksi di Meksiko.

Sementara CNET melaporkan, sang miliuner itu menandaskan bahwa perusahaan AS tidak bisa bebas membuat produknya di mana pun mereka suka.

“Pasar bebas itu bagus. Tapi kita harus melakukannya (memaksa perusahaan-perusahaan itu kembali ke AS ). Atau, tak ada lagi yang tersisa bagi kita di negara ini,” ujar Trump.

Kampanye Trump untuk meraih tiket sebagai nominasi presiden dari Partai Republikan dipenuhi ide kontroversial. Sebut saja komentarnya tentang imigran dari Meksiko, masjid, muslim dan pengungsi dan sebagainya. (Mesti Sinaga)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com