Sehari sebelum ground breaking, izin Amdal belum terbit, padahal dokumen itu diperlukan demi menjalankan proyek gabungan BUMN Indonesia dan China itu.
Menurut Direktur Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (LHK) Widodo Sembodo, pihaknya mengeluarkan kerangka acuan penelitian pada 11 Januari 2016 lalu.
Tetapi, baru seminggu berselang, dokumen Amdal dari PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selesai dan diserahkan kapada Kementerian LHK untuk disidangkan layak atau tidaknya.
"Artinya apa memang betul penyusunan Amdal itu seminggu? Kalau begitu, ada penelitian tidak? Kalau ada, masa penelitian cuma seminggu," kata Widodo kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Bila penelitian Amdal memang ada, pertanyaan berikutnya muncul yakni terkait validitas datanya. Selama ini, kata Widodo, idealnya penelitian Amdal dilakukan selama setahun atau paling cepat 6 bulan.
"Penelitian seminggu itu datanya seperti apa? Artinya validitas data kalau ada penelitian cuma seminggu sangat diragukan dan sangat tidak valid," ujar Widodo.
Dari situ, kesimpulan penelitian Amdal pun diragukan. Bahkan, dia menilai kesimpulan bisa salah lantaran menggunakan data yang tidak valid.
"Kalau kesimpulan salah, kalau ada sesuatu, ada apa-apa, itu tanggung jawab resiko sendiri," ucap Widodo.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi memerintahkan agara proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai pada 21 Januari 2016. Itu artinya, penyelesaian Amdal tinggal menyisakan waktu semalam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.