Namun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia menguat 0,17 persen menjadi Rp 13.896 per dollar AS.
Rully Arya Wisnuboroto, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan, hampir tidak ada sentimen baru penggerak pasar.
Namun pertumbuhan ekonomi China di 2015 yang turun ke 6,9 persen atau level terendah sejak 1990, menggerus mata uang emerging market.
Pada Rabu (20/1/2016) malam, pelaku pasar juga bersikap hati-hati menanti rilis data ekonomi AS. Data inflasi yang dirilis akan memberikan sinyal lanjutan kenaikan suku bunga The Fed.
Diprediksi, inflasi AS Desember 2015 stagnan di level 0,0 persen dan inflasi inti 0,2 persen. Sedang dari domestik, tak ada faktor yang mempengaruhi.
Hari ini, Rully memprediksi rupiah antara Rp 13.860-Rp 13.975 per dollar AS. Prediksi analis Central Capital Futures Wahyu Tri Wibowo, koreksi rupiah berlanjut ke 13.800-14.000. (Namira Daufina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.