JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia terus mengalami penurunan. Beberapa perusahaan minyak dunia, seperti BP maupun Saudi Aramco memutuskan untuk memangkas jumlah karyawan dan malahan menjual sebagian sahamnya karena mengalami kerugian.
Meskipun demikian, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) belum menemukan adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pada perusahaan migas di Indonesia. Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani pun menyatakan dirinya telah bertemu dengan para pengusaha migas dan belum menerima laporan adanya PHK. "Kalau dibilang PHK sih belum. Kebetulan kemarin saya baru ketemu dan berbicara dengan para pengusaha di bidang migas," jelas Rosan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Rosan mengungkapkan, para pengusaha migas memang mengeluhkan 2016 merupakan tahun yang berat bagi industri. Namun, mereka tidak bisa serta-merta gulung tikar lantaran perusahaan sudah beroperasi sejak lama. "Dengan harga seperti ini marjinnya turun, malah bisa rugi, tapi mereka kan ada cost recovery. Kalau mereka sih sebetulnya cenderung belum ada PHK," kata dia.
Para pengusaha migas, sebut Rosan, mengharapkan harga minyak dunia dapat kembali naik. Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya insentif dan keringanan dari pemerintah dalam beberapa hal, termasuk misalnya penundaan pembayaran perpajakan. "Mereka rata-rata cash flow-nya yang berat. Kalau ini (jebloknya harga minyak) berlangsung lama, potensi (PHK) ada saja," ungkap Rosan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.