Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNTR Pangkas Kembali Target Produksi Batu Bara

Kompas.com - 25/01/2016, 19:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT United Tractors Tbk (UNTR) memangkas kembali target produksi batubara sebesar 10 persen dan penurunan 15 persen overburden PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

Produksi batubara UNTR pada tahun lalu hingga November 2016 mendatang hanya akan mencapai 100 juta ton.

Sara K Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR mengatakan, target penurunan diambil UNTR setelah berdiskusi dengan para klien dan pemilik tambang.

Menurutnya, saat ini semua klien lebih hati-hati dalam mencermati penurunan harga batu bara sehingga target penurunan produksi 10 persen sudah dianggap tepat.

"Kalau berapa tonnya penurunannya sih sebetulnya memang belum final di 2015, tapi 10 persen ya targetnya. Ya, jadi tinggal tunggu sebentar lagi untuk laporan final tahun 2015, nanti kan bisa dilihat semua," ujarnya kepada Kontan, Senin (25/1/2016).

Target penjualan alat berat juga dipangkas dari 2100 unit traktor pada tahun lalu, menjadi 2000 unit pada tahun ini. Pasalnya, prospek batubara masih belum menunjukkan perbaikan.

Oleh karenanya, target penjualan 2.000 unit traktor merupakan target realistis yang bisa dicapai perseroan.

"Karena diskusi dengan klien-klien, memang akhirnya para pemilik tambang itu juga mengambil langkah yang lebih berhati-hati. Harga batubara itu kan sekarang hanya 46-47 dollar AS per ton," kata Sara.

Untuk menghadapi perlambatan di sektor tambang, perkebunan dan kehutanan tersebut, UNTR akan melirik sektor yang masih memiliki potensi yang baik pada tahun ini.

Sara bilang, sektor konstruksi dan infrastruktur akan difokuskan salah satunya dengan penambahan point of sales untuk menjembatani demand yang ada.

"Karena kan dulu-dulu fokus kita lebih ke tambang, sebenarnya di konstruksi ada demand tapi masih kecil-kecil, nah itu yang akan kita coverage secara intensif," pungkasnya.

Selain itu, UNTR juga masih akan melanjukan fokus pada program efisiensi biaya untuk menahan dampak dari tarif yang turun tersebut.

Salah satunya adalah dengan menggelar program pensiun dini untuk 1.500 karyawan dari total keseluruhan karyawan yang berjumlah 23.000.

"Dengan asumsi Rp 300 juta - Rp 500 juta per karyawan. Potensi beban satu waktu dari program pensiun dini sekitar Rp 450 miliar - RP 750 miliar atau 7 persen-11 persen dari laba bersih 2015 yang diprediksi konsensus Rp 6,6 triliun," sambungnya. (Andy Dwijayanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com