Meski hubungan antara Indonesia dan China cukup erat, namun lebih didominasi sektor perdagangan melalui kegiatan ekspor dan impor.
Namun begitu, Bambang menjelaskan, perekonomian China saat ini telah mengalami perubahan. Kebutuhan China bukan lagi berupa produk-produk dari negara lain.
China kini sedang berusaha menawarkan investasi mereka ke banyak negara.
"China sudah menawarkan investasi mereka. Strategi kita harus bergeser dari trading ke investasi. Bagaimana kita menarik foreign direct investment dari Tiongkok," kata Bambang dalam acara Mandiri Investment Forum, Rabu (27/1/2016).
Bambang menuturkan, saat ini Indonesia memiliki tantangan menarik potensi investasi dari China untuk ditanam ke Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga harus membuat komitmen investasi dari China menjadi terealisasi. Pasalnya, dalam catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), rasio data realisasi investasi China sangat kecil dibanding komitmen mereka.
"Jadi ada banyak komitmen tetapi sedikit realisasi. Tiongkok jauh di bawah. Dari 100 komitmen, hanya 10 yang terealisasi," terang Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.