JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng memverifikasi nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab di beberapa negara, proyek yang sama nilainya tidak sebesar di Indonesia.
"Saya juga tadi sampaikan ke Dubes China untuk meminta verifikasi lebih lanjut mengenai hal itu," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (28/1/2016). Menurut Wapres, atas permintaanya, Dubes China berjanji akan melakukan verifikasi nilai investasi KA Cepat Jakarta-Bandung.
Seperti diketahui, nilai investasi proyek yang panjangnya 142 Km itu mencapai 5,5 miliar dollar atau Rp 76,4 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS). Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah proyek pemerintah, melainkan proyek gabungan BUMN Indonesia dan China. BUMN Indonesia diwakili konsorsium BUMN, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan China diwakili China Railway International (CRI). Kedua perusahaan tersebut lalu membentuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Investasi proyek itu dibiayai oleh PT KCIC sebesar 25 persen dan 75 persen sisanya berasal dari utang luar negeri. Meski bukan proyek pemerintah, Presiden Jokowi melaui Perpres Nomer 3 Tahun 2016 memasukan proyek KA cepat Jakarta-Bandung menjadi proyek strategis nasional. Pembangunannya ditargetkan rampung pada akhir 2018 dan bisa dioperasikan pada 2019 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.