KOMPAS.com - Perencanaan keuangan membutuhkan kepercayaan dan pendidikan. Catatan tersebut mengemuka sebagaimana disampaikan Direktur Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mochamad Muchlasin dalam pembukaan Sun Life Edufair 2016 yang digelar sampai dengan Minggu (31/1/2016) sejak Kamis ini di Jakarta.
Jajak pendapat terkini OJK pada 2015 menunjukkan bahwa dari 100 orang yang disurvei, hanya 17 orang yang memahami asuransi. "Jumlahnya masih sedikit," kata Muchlasin saat pembukaan perhelatan itu bersama Direktur Utama Sun Life Financial Indonesia Elin Waty dan pakar pendidikan Arif Rahman.
Dari data tersebut, imbuh Muchlasin, muncul kesimpulan bahwa cara kerja asuransi masih belum banyak dipahami orang. "Belum ada trust," katanya.
Berangkat dari hal tersebut, lanjut Muchlasin, OJK hingga kini telah menjalankan program pendidikan pemahaman perencanaan keuangan, termasuk asuransi, ke berbagai kalangan, khususnya siswa sekolah lanjutan hingga mahasiswa perguruan tinggi. "Kami membuat kurikulum mulai dari kelas X," katanya lagi.
Sementara itu, Arif Rahman mengatakan saat ini perencanaan keuangan untuk pendidikan menjadi bagian penting. "Pembiayaan pendidikan memang harus direncanakan sedini mungkin," katanya.
Lebih lanjut, Elin Waty menambahkan selama pameran berlangsung, ada tiga tema bahasan yakni bagaimana cara mendidik anak di era digital, bagaimana cara menjadi "sahabat terbaik" bagi anak-anak, dan cara mengetahui potensi anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.