Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan Tol Semarang - Surakarta Sudah Mencapai 87,5 Persen

Kompas.com - 29/01/2016, 10:26 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan pembebasan lahan Tol Semarang-Surakarta berjalan pesat. Saat ditemui di Jakarta, Kamis malam (27/1/2016) Menteri Agraria Tata Ruang – Badan Pertanahan  Negara (ATR-BPN) Ferry Moersidan Baldan mengatakan, pembebasan di seksi 1 dan 2 di wilayah Kabupaten Semarang sebanyak 2.124 bidang sudah selesai 100 persen.

“Kalau di Kabupaten Semarang Seksi 3, tercatat 1.482 bidang sepakat menerima ganti rugi. Sudah dibayarkan 1.282 bidang dan belum dibayar 180 bidang. Sementara 17 bidang tidak sepakat dan 33 bidang lain-lain tidak hadir musyawarah, tidak ditemukan pemilik dan tidak memberikan pernyataan," kata Ferry.

Sementara, untuk Kota Salatiga, dari 235 bidang tanah sudah 233 bidang (99,1 persen) dibayarkan dan satu bidang belum setuju dengan ganti rugi serta satu bidang lainnya tidak dapat membuktikan kepemilikan.

"Di Kabupaten Boyolali dari 1.752 bidang, 1.372 bidang (78,2 persen) sepakat menerima ganti rugi dan 947 bidang sudah dibayar ganti rugi, 423 bidang pemberkasan pembayaran, dan 380 bidang belum sepakat,” ujarnya. 

Menurut Ferry, kemajuan keseluruhan untuk pembebasan Tol Jawa di wilayah tengah itu mencapai 6.627 bidang tanah sepakat dari 7.556 bidang atau mencapai 87,5 persen. Yang sudah dibayar ganti rugi mencapai 5.220 bidang atau 59 persen.

Luasan bidang yang sudah dibebaskan mencapai 4.261.928 meter persegi dari total 6.152.079 meter persegi atau 69,28 persen di proyek lanjutan jalur Tol Semarang-Surakarta. Saat ini Jalan Tol Semarang-Surakarta sudah terhubung dari Kota Semarang-Ungaran-Bawen dan memasuki tepi selatan Kota Salatiga yang berjarak 45 kilometer dari 110 kilometer jarak Semarang-Surakarta.

Ferry juga mengatakan, konstruksi Tol bisa langsung dikerjakan di lahan yang sudah dibebaskan. Pembangunan bisa terus berlangsung meski pembebasan belum mencapai 100 persen.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com