Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Akui Para Menteri Beda Pendapat Soal Kereta Cepat

Kompas.com - 29/01/2016, 20:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui terjadi perbedaan pendapat di antara para menteri mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal itu terjadi karena para menteri terkait ingin menjalankan tugasnya masing-masing.

“Pada dasarnya perbedaan (pendapat) itu karena tugas masing-masing memang berbeda. Masing-masing tidak mau keliru soal tugas-tugasnya itu,” ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (29/2016).

Seperti diketahui, meski Menteri Perhubungan Ignasius Jonan adalah menteri penanggung jawab sektor perkeretaapian, tapi perannya dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak banyak. Justru Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno lah menteri yang memiliki peran besar dalam proyek tersebut. Sebab, poyek senilai 5,5 miliar dollar AS atau Rp 76,4 triliun itu murni proyek BUMN Indonesia dan China, bukan poyek pemerintah.

Rini pula yang memilih China untuk bersama-sama beberapa BUMN menggarap proyek sepanjang 142 Km itu. Meski tidak bayak dilibatkan, Manhub Jonan tetap memiliki kewenangan memberikan berbagai izin proyek Kereta cepat. Sebab, Kementerian Perhubungan adalah regulator sektor perkeretaapian nasional. Hingga kini, mantan bos KAI itu belum mengeluarkan izin pembangunan kereta cepat karena banyak syarat yang belum dipenuhi.

Pendanaan proyek KA cepat tidak menggunakan dan APBN malainkan berasal dari perusahaan patungan BUMN Indonesia dan China yakni PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebesar 25 persen. Sementara 75 persen sisanya akan dibiayai dari utang luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com