Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Tua yang Hanya Pandai Menemukan Kesalahan?

Kompas.com - 02/02/2016, 05:17 WIB

                                       Oleh Rhenald Kasali
                                         @Rhenald_Kasali

KOMPAS.com- Istri saya, sehari-hari adalah pengurus yayasan yang menangani Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak.

Belum lama ini ia berujar di depan layar televisi yang sedang kami tonton. Ia geram saat menyaksikan kegembiraan para aparat penegak hukum ketika membakar televisi sitaan yang katanya melanggar hukum.

“Itu penyakit mental bangsa kita,” ujarnya. “Kita hanya pandai menemukan kesalahan orang lain.”

Hari-hari itu ia tengah mendalami perkembangan otak manusia dan kebiasaan yang dibangun sejak kecil untuk membangkitkan kecerdasan anak-anak. Gurunya, ilmuwan terkemuka yang mendalami child development adalah guru besar dari sebuah kampus di Florida, Amerika Serikat. Buku-bukunya banyak dikutip para ahli dan pendidik di mancanegara.

Maka ketika ia melihat ritual pembakaran televisi yang dipraktikkan para aparat sambil tertawa-tawa dan membanting-bantingnya ke dalam beberapa buah drum besi, ia pun tersentak.

“Kaget, kesal, menyebalkan,” ujarnya. Apalagi belakangan ia tahu, televisi yang dibakar itu adalah buatan anak negeri, yang namanya sudah Anda baca di mana-mana: Kusrin.

Kusrin adalah sosok yang biasa ia temui di kampung tempat ia mengabdi. Orang-orang seperti Kusrin itulah yang menjadi orang tua anak-anak kami di PAUD-TK Kutilang.

Mereka adalah orang-orang yang tidak tamat SD, buruh yang lusuh, berdaya beli rendah, tetapi bercita-cita tinggi. Karena itulah Kusrin berkembang, mampu membuat televisi. Bukan untuk Anda, tetapi untuk pasar yang berdaya beli rendah.

Ia tentu bukan apa-apabila dibandingkan dengan produsen televisi terkenal. Pasti juga bukan ancaman bagi Sharp, Samsung, LG, atau Polytron.

Namun entah bagaimana, kok kita melihat ada yang merasa terusik dengan kehadiran produk Kusrin. Anda tahu kan, hidup susah diolok-olok, tapi hidup sukses dan makmur dikriminalisasi. Sepertinya ada yang salah dengan mental kita.

Uluran Tangan Pemimpin

Tak seperti di masa lalu yang birokrasinya begitu kusut dan tertutup, beruntung kita hidup di tengah-tengah peradapan kamera. Sehingga ritual bakar-membakar produk TV itu pun menarik perhatian Presiden. Esoknya berita sudah berubah.

Kusrin diterima Presiden Joko Widodo. Sebelumnya Menteri Perindustrian memberikan sertifikat SNI. Keberadaan SNI itu-lah yang menjadi ganjalan sehingga TV-TV buatannya disita aparat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com