Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bikin Harga Minyak Mentah Melorot Lagi

Kompas.com - 02/02/2016, 07:16 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak dunia jatuh pada Senin (1/2/2016) waktu setempat (Selasa pagi WIB).  

Data ekonomi China yang mengecewakan dan keraguan tentang kesepakatan para produsen minyak utama untuk memangkas produksi mereka dalam waktu dekat menggiring emas hitam ini ke zona merah.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret ditutup turun 2 dollar AS pada 31,62 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April melemah 1,75 dollar AS menjadi 34,24 dollar AS per barrel.

Indeks pembelian manajer (PMI) resmi Tiongkok, yang merekam aktivitas di pabrik, jatuh menjadi 49,4 pada Januari, tingkat terendah sejak Agustus 2012.

Penurunan bulan keenam berturut-turut itu mengisyaratkan kontraksi sehingga menambah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan di negara konsumen energi terbesar dunia tersebut.

Selain itu, pasar juga semakin skeptis terhadap kesepakatan Rusia dan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi akan terjadi dalam waktu dekat.

Para analis menyebutkan, aksi ambil untung terjadi setelah kenaikan empat hari berturut-turut pada pekan lalu, yang didorong oleh kemungkinan bahwa produsen minyak utama dapat bekerja sama untuk mengekang produksi mereka.

Ketua OPEC Abdalla El-Badri, Selasa lalu, menyerukan produsen minyak di luar kelompok OPEC untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global.

Media Rusia pada Kamis lalu melaporkan bahwa para menteri dari OPEC dan negara-negara penghasil minyak lainnya akan bertemu pada Februari.

Sementara itu, bank investasi Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah laporan bahwa penurunan produksi tidaklah mungkin dan produsen minyak terbesar dunia akan terus memompa minyak mentah ke pasar yang jenuh.

Kelebihan pasokan dan permintaan yang lemah telah mendorong harga minyak turun dari di atas 100 dollar AS per barrel pada Juli 2014 ke tingkat saat ini sedikit di atas 30 dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com