"Komitmen investasi yang dilihat dari permohonan izin prinsip khususnya di industri elektronik justru meningkat," ujar Ketua Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Franky mengatakan, pada Januari 2016, BKPM mencatat Izin prinsip untuk perusahaan elektronik ke Indonesa melonjak 106 persen dibandingkan tahun 2015. Selain itu, pada Januari ini tercatat ada 1 perusahaan asal China di sektor elektronik yang memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam.
Perusahaan tersebut, kata Franky, berpotensi menyerap 1.500 tenaga kerja. "Jadi sektor ini masih baik dari segi komitmen investasi," kata dia.
Franky melanjutkan, tutupnya beberapa pabrik tersebut dikarenakan oleh faktor persaingan.
"Dari sisi kompetisi mereka produknya kalah dengan produk China," ujar dia.
Franky mengaku pihaknya belum menerima laporan resmi mengenai penutupan pabrik-pabrik tersebut.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis Azhar mengatakan, penutupan beberapa pabrik ini merupakan mekanisme pasar.
"Itu adalah efisiensi dan mekanisme pasar. Market driven bukan economic driven, tergantung manajemen setiap perusahaan," papar Azhar.
"Enggak bisa dibilang industri elektronik down," lanjut Azhar.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, PT Panasonic dan PT Toshiba berencana untuk menutup pabriknya yang berlokasi di beberpa tempat di Indonesia. Untuk Panasonic, rencananya akan menutup pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, dan Pasuruan, Jawa Timur.
Sedangkan untuk PT Toshiba Indonesia berencana untuk menutup pabriknya yang berlokasi di Cikarang. Penutupan pabrik-pabtik tersebut berpotensi untuk membuat sekitar 2.500 pekerja akan di-PHK. (baca: Pabrik Panasonic dan Toshiba Tutup, 2.500 Pekerja Kena PHK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.