Catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahkan menunjukkan lompatan investasi baru di industri elektronik.
Pada bulan Januari 2016, komitmen investasi di industri elektronik mencapai Rp 530 miliar, atau mengalami pertumbuhan sebesar 85 persen dibanding periode Desember 2015 yang hanya mencapai Rp 286 miliar.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis menuturkan, PHK yang dilakukan perusahaan elektronik lebih didorong faktor perkembangan teknologi di industri elektronik itu sendiri.
"Itu biasa di berbagai perusahaan. Dulu ada TV Sony, sekarang enggak ada, kan? Jadi mereka sekarang maju pada high added value," ucap Azhar ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Azhar lebih lanjut menjelaskan, khusus untuk Panasonic, mereka melakukan restrukturisasi perusahaan guna mencapai efisiensi produksi. Sebagai konsekuensinya sejumlah karyawan harus dirumahkan.
"Jadi efisiensi. Kalau tidak (lakukan efisiensi) bagaimana bisa bersaing dengan produk-produk lain. Jadi sekarang mau mati atau efisien? Lho, sekarang siapapun juga akan begitu. Ya memang ada dampaknya ke karyawan. Ya itu konsekuensinya saja," pungkas Azhar.
Sebelumnya, Presiden Komisaris Grup Panasonic Gobel, Rachmat Gobel mengatakan, Panasonic Grup memang melakukan restrukturisasi perusahaan industri lampu di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan (Jawa Timur), Cikarang, dan Cileungsi (Jawa Barat).
"Tepatnya, kami mengganti proses produksi dan mengganti teknologi (lampu) yang lebih baik dan memiliki nilai tambah lebih tinggi," ujar mantan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri itu, kemarin Rabu (3/2/2016).
Rerstrukturisasi itu terkait dengan bisnis PT Panasonic Lighting Indonesia (Perslid), di Pasuruan yang memproduksi lampu hemat energi (compact fluorencent lamp/CFL).
Lampu jenis tersebut yang kini permintaannya di pasar dunia mulai turun, karena tren pasar lampu di dunia maupun Indonesia saat ini mengarah pada lampu LED.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.