Menurut dia, KCIC berkomitmen tidak hanya membangun saja tapi juga mengoperasikan dan merawat sarana dan prasarana kereta cepat. Sehingga, bila waktu konsesi 50 tahun habis, kereta cepat itu bisa diserahkan kepada negara dalam kondisi yang layak.
Selain itu, KCIC juga membantah hanya menjual proyek semata. Hanggoro mengatakan bahwa proyek kereta cepat akan memilki nilai tambah kepada masyarakat dan kesempatan menguasi teknologi sangat besar.
"Nanti kita akan training tenaga ahli kita, mungkin akademisi kita, sehingga kita akan dapatkan teknologi itu secara penuh. China menjamin akan memberikan," kata Hanggoro.
Bahkan ucap dia, China bersama BUMN Indonesia juga akan membangunan industri aluminium di Mempawah, Kalimantan Barat. Nantinya aluminium hasil produksi aka digunakan sebagai bahan baku pembuatan sarana kereta bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.