Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Jatuh Ke Kisaran 27 Dollar AS

Kompas.com - 10/02/2016, 07:12 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia kembali merosot pada perdagangan Selasa (9/2/2016) waktu setempat. Hal ini setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan harga bisa turun lebih lanjut karena meningkatnya kelebihan pasokan dan melemahnya pertumbuhan permintaan global.

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 1,75 dollar AS (5,9 persen) menjadi berakhir di 27,94 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea yang merupakan patokan harga minyak mentah Eropa untuk pengiriman April merosot 2,53 dollar AS (7,7 persen) menjadi 30,32 dollar AS per barrel.

Kontrak WTI dan Brent telah jatuh lebih dari tiga persen pada Senin.      

Dalam laporan bulanannya Selasa, IEA memperkirakan surplus minyak global akan lebih besar dari perkiraan sebelumnya pada semester pertama 2016.

IEA menyebut, OPEC bertanggung jawab atas melimpahnya pasokan yang memukul pasar. Badan tersebut juga menambahkan bahwa Arab Saudi, Irak, dan Iran yang sudah bebas dari sanksi, telah memperbesar produksi mereka pada Januari.

"Dengan pasar sudah dibanjiri minyak, sangat sulit untuk melihat bagaimana harga minyak dapat naik secara signifikan dalam jangka pendek," katanya.

"Dalam kondisi ini risiko jangka pendek penurunan meningkat," tammbahnya.

IEA mempertahankan pandangan bahwa pertumbuhan permintaan global akan kembali jauh berkurang pada 2016 menjadi 1,2 juta barrel per hari dari 1,6 juta barrel per hari pada 2015.

Akhir bulan lalu, harga sempat mengalami reli didukung spekulasi bahwa Rusia -- produsen minyak terbesar dunia -- dan 13 negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bisa membahas pemotongan produksi terkoordinasi.

Namun IEA mengatakan bahwa kemungkinan tersebut sangat rendah.

Matt Smith dari ClipperData mencatat bahwa laporan prospek jangka pendek Departemen Energi Amerika Serikat yang juga dirilis Selasa memberikan gambaran pasar serupa.

"Jadi kombinasi dari kedua laporan tersebut mungkin mengirim harga minyak mentah ke level 20-an dollar AS," katanya.

WTI pada Januari turun di bawah 28 dollar AS per barel untuk pertama kalinya sejak September 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com