Lalu, faktor apa sebenarnya yang menyebabkan penguatan mata uang Garuda tersebut?
Ekonom dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih menyatakan, penguatan rupiah pada hari ini lebih disebabkan karena penguatan mata uang yen. Pada saat yang bersamaan, mata uang dollar AS mengalami pelemahan.
"Pertama, memang karena yen menguat, dollar AS melemah. Otomatis rupiah menguat," kata Lana ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2016).
Di samping itu, Lana pun menyatakan, penguatan rupiah yang cukup signifikan kemungkinan besar disebabkan adanya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia. Akan tetapi, ia tidak dapat memastikan seberapa besar jumlah dana yang masuk tersebut.
"Kalau rupiah menguat cukup kencang mestinya ada dana masuk juga, cuma belum tahu dari mana. Saya lihat kalau menguatnya sampai 180 poin pastinya ada dana masuk," jelas dia.
Lana mengaku tidak bisa memastikan apakah penguatan rupiah tersebut dapat berlangsung lama. Akan tetapi, kalau nilai tukar yen terus menguat, maka ada kemungkinan rupiah juga akan tergiring ke penguatan.
"Selama yen menguat, rupiah juga akan terbawa. Yen masih bisa menguat karena yen itu murah, sehingga orang menggunakan yen untuk investasi," ungkap Lana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.