Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguatan Rupiah, Bisakah Bertahan Lama?

Kompas.com - 15/02/2016, 15:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah cenderung menguat terhadap dollar AS.

Tercatat, nilai tukar mata uang Garuda berada pada kisaran Rp 13.300 hingga Rp 13.500 per dollar AS. Akan tetapi, apakah penguatan ini bisa bertahan lama?

Analis dari NH Korindo Securities Reza Priyambada menjelaskan, penguatan rupiah tak terlepas dari berbagai sentimen.

Pertama, ada sentimen dari pelaku pasar terkait realisasi belanja dan proyek-proyek infrastruktur serta kebijakan lain yang dilakukan oleh pemerintah.

"Kemungkinan pelaku pasar sudah mulai melihat kinerja pemerintah. Beberapa program pemerintah mulai terlihat adanya keseriusan untuk segera direalisasikan," kata Reza kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Selain itu, ujar Reza, ada pula sentimen global yang turut mendorong penguatan rupiah. Reza menyebut, sentimen tersebut berasal dari keputusan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve yang belum akan mengubah tingkat suku bunga acuan Fed fund rate.

Apabila Fed fund rate tidak mengalami kenaikan, ungkap Reza, maka eksposur terhadap dollar AS tidak akan meningkat. Kondisi ini akan dimanfaatkan oleh mata uang emerging market untuk menguat.

"Apalagi kalau dengan kondisi seperti ini BI (Bank Indonesia) mau sedikit intervensi. Ini akan memberi dampak positif lagi ke rupiah," jelas Reza.

Nah, apakah tren penguatan rupiah akan berlangsung lama, Reza menuturkan, hal ini sebenarnya lebih bersifat temporer. Selain itu, penguatan rupiah juga bergantung pada komitmen pemerintah atau BI terkait kebijakan yang diambil.

"Dengan kondisi seperti sekarang ini pemerintah bisa menjaga iklim investasi dan iklim usaha dengan baik, kemudian bisa segera merealisasikan proyeknya. Kemudian dari sisi BI mereka punya kebijakan yang bisa direalisasikan, terutama ketahanan rupiah, itu penguatan rupiah bisa jangka panjang," papar Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com