Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KEIN: Pemberdayaan KUMKM Untuk Menjaga Stabilitas Sosial

Kompas.com - 15/02/2016, 18:47 WIB
EditorJosephus Primus

JAKARTA, KOMPAS.com - ‎Ketua Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Sutrisno Bachir mengapresiasi beberapa program unggulan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan. "Kita harus serius menangani dan mengembangkan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) di Indonesia untuk menjaga stabilitas keamanan dan sosial di Indonesia," kata dia saat rapat kerja antara KEIN dengan Kemenkop dan UKM, di Jakarta, Senin (15/2/2016).

Menurut Sutrisno, tingkat kesenjangan (Rasio Gini) di Indonesia sudah semakin lebar. Bila data resmi menyebutkan rasio mencapai 0,41, angka di kota-kota besar sudah 0,45. "Untuk itulah, kita mendorong terus Kemenkop dan UKM menjalankan seluruh programnya, khususnya dalam membangun KUMKM," tutur dia.

Sutrisno juga setuju dengan pernyataan Menkop UKM AAGN Puspayoga yang menginginkan subsidi dialihkan saja dari pengadaan pupuk ke pembelian gabah petani. "Subsidi pupuk itu tidak sehat dan dikorupsi di lapangan. Yang diperlukan petani adalah gabahnya dibeli. Nah, pembelian gabah ini yang seharusnya mendapat subsidi agar petani mendapat harga yang bagus. Kita harus ubah dulu aturan mainnya terkait itu. Kita akan kasih masukan ke Presiden terkait hal itu‎," kata Sutrisno.

Seperti halnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mendapat subsidi bunga dari pemerintah sebesar Rp 10,5 triliun, KEIN juga berharap subsidi lainnya bisa seperti itu. "Jadi, pemberian subsidi itu benar-benar efektif dan tepat sasaran untuk kesejahteraan rakyat," tegas Sutrisno.

Sinergi

Dalam kesempatan yang sama, Puspayoga mengatakan bahwa pihaknya ingin melakukan sinergi program-program unggulan di kementriannya dengan KEIN. "Yang menjadi masalah KUMKM saat ini adalah permodalan, penguatan kelembagaan, dan regulasi. Untuk itu, kami melakukan langkah Reformasi Total Koperasi untuk menjawab masalah-masalah tersebut," ungkap Menkop.

Puspayoga menjabarkan, reformasi tersebut menyangkut rehabilitasi koperasi, reorientasi koperasi, dan pengembangan koperasi. "Kita sudah membubarkan 62.000 koperasi tidak aktif dan memasukkan 147.000 koperasi sehat dalam database secara online‎. Kami juga sekarang lebih mengarah kepada kualitas koperasi, bukan hanya jumlahnya. Nah, terkait pengembangan koperasi, kita bekerja sama dan bersinergi dengan kementrian lain seperti Kementan, Kemendag, Kemendagri, dan Kemenkum HAM," papar Menkop.

Kerja sama dengan Kementan menyangkut distribusi pupuk bersubsidi melalui Koperasi Unit Desa (KUD). "Saat ini, ada sekitar 150 KUD yang bagus secara SDM, dan punya gudang, serta siap menyalurkan pupuk untuk petani. Tapi, saya berharap, subsidi pupuk dialihkan ke pasca-panen pembelian gabah petani untuk memotong jalur tengkulak yang selama ini membelit para petani," kata Puspayoga.

Selain itu, kata Menkop, kerja sama dengan Kemenkum HAM terkait pengurusan hak cipta secara gratis dan hanya dalam waktu satu jam saja. "Ini penting untuk para UKM kita bersaing dengan produk negara lain di ajang MEA," tegas Puspayoga.

Sedangkan terkait dengan izin usaha mikro dan kecil (IUMK), kata Menkop, pihaknya sudah bekerja sama‎ dengan Kemendagri untuk mendelegasikan wewenang bupati/walikota ke camat atau lurah dalam hal IUMK. "Dengan legalitas yang jelas, mereka juga akan mendapat kemudahan dalam mengakses permodalan dari perbankan," kata Puspayoga.

Yang jelas, tegas Menkop, pihaknya tidak ingin koperasi dan UMKM hanya dijadikan sebagai alat kepentingan politik sesaat. "Selain itu, tiga pelaku usaha yang ada, BUMN, swasta, dan koperasi, bisa seiring dan sejalan," pungkas Puspayoga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Bakal Fasilitasi Proses Paten 21 Teknologi Tepat Guna

Kemendesa PDTT Bakal Fasilitasi Proses Paten 21 Teknologi Tepat Guna

Whats New
DOID Bakal Tebar Dividen Senilai Rp 106,3 Miliar

DOID Bakal Tebar Dividen Senilai Rp 106,3 Miliar

Whats New
Pelindo dan DLH Semarang Kumpulkan 1,7 Ton Sampah di Pantai Tirang

Pelindo dan DLH Semarang Kumpulkan 1,7 Ton Sampah di Pantai Tirang

Whats New
Pekan Pertama Juni 2023, Rp 4,87 Triliun Dana Asing Masuk ke RI

Pekan Pertama Juni 2023, Rp 4,87 Triliun Dana Asing Masuk ke RI

Whats New
Sri Mulyani: Logistik Indonesia Kalah Kompetitif dengan Negara Tetangga dan Negara Berkembang

Sri Mulyani: Logistik Indonesia Kalah Kompetitif dengan Negara Tetangga dan Negara Berkembang

Whats New
Pertamina Resmi Kelola 100 Persen Blok East Natuna

Pertamina Resmi Kelola 100 Persen Blok East Natuna

Whats New
Pertamina Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah, tapi Masih Kalah Jauh dari Petronas

Pertamina Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah, tapi Masih Kalah Jauh dari Petronas

Whats New
Pembayaran 'Cashless' Makin Meningkat, VISA: Faktor Pandemi Turunkan Penggunaan Uang Tunai

Pembayaran "Cashless" Makin Meningkat, VISA: Faktor Pandemi Turunkan Penggunaan Uang Tunai

Whats New
Respons Menteri ESDM soal 20 Persen Saham Vale Indonesia Dikuasai Perusahaan Cangkang

Respons Menteri ESDM soal 20 Persen Saham Vale Indonesia Dikuasai Perusahaan Cangkang

Whats New
Laba Bersih Kilang Pertamina Internasional Naik 597 Persen Sepanjang 2022, Cetak Rekor Tertinggi dalam 5 Tahun

Laba Bersih Kilang Pertamina Internasional Naik 597 Persen Sepanjang 2022, Cetak Rekor Tertinggi dalam 5 Tahun

Whats New
Menilik Potensi Bisnis Data Center di Tengah Masifnya Adaptasi Digital

Menilik Potensi Bisnis Data Center di Tengah Masifnya Adaptasi Digital

Whats New
Pemerintah RI Resmi Cabut Aturan Wajib Pakai Masker

Pemerintah RI Resmi Cabut Aturan Wajib Pakai Masker

Whats New
Holi Pharma: Daftar Obat Sirop yang Dikeluarkan BPOM Membuat Masyarakat Tenang

Holi Pharma: Daftar Obat Sirop yang Dikeluarkan BPOM Membuat Masyarakat Tenang

Whats New
Operasional Kapal FSO Pertamina Abherka Diperpanjang hingga 2031

Operasional Kapal FSO Pertamina Abherka Diperpanjang hingga 2031

Whats New
Strategi Pengembangan Employee Experience

Strategi Pengembangan Employee Experience

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com